Selasa, 22 November 2022

 Kerajaan Aceh adalah kerajaan Islam di Sumatera yang didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada 1496 M.


Ibu kota Kerajaan Aceh terletak di Kutaraja atau Banda Aceh (sekarang).


Kerajaan ini mencapai puncak kejayaanya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M).


Di bawah kekuasaannya, Aceh berhasil menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama dan melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka.


Selain itu, kejayaan Aceh tidak lepas dari letak kerajaannya yang strategis, yaitu di dekat jalur pelayaran dan perdagangan internasional.Kompas.com



Kompas.com Stori

Kerajaan Aceh: Raja-raja, Puncak Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan

Kompas.com, 30 Mei 2021, 20:44 WIB

   Komentar 


Komentar Lihat Foto

Gramedia

Masjid Raya Baiturrahman peninggalan Kerajaan Aceh

Masjid Raya Baiturrahman peninggalan Kerajaan Aceh


Penulis: Widya Lestari Ningsih | Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Kerajaan Aceh adalah kerajaan Islam di Sumatera yang didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada 1496 M.


Ibu kota Kerajaan Aceh terletak di Kutaraja atau Banda Aceh (sekarang).


Kerajaan ini mencapai puncak kejayaanya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M).


Di bawah kekuasaannya, Aceh berhasil menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama dan melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka.


Selain itu, kejayaan Aceh tidak lepas dari letak kerajaannya yang strategis, yaitu di dekat jalur pelayaran dan perdagangan internasional.



Sejarah Kerajaan Aceh

Berdirinya Kerajaan Aceh bermula ketika kekuatan Barat telah tiba di Malaka.


Hal itu mendorong Sultan Ali Mughayat Syah untuk menyusun kekuatan dengan menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di bawah payung Kerajaan Aceh.


Untuk membangun kerajaan yang besar dan kokoh, Sultan Ali Mughayat Syah membentuk angkatan darat dan laut yang kuat.


Sultan Ali Mughayat Syah juga meletakkan dasar-dasar politik luar negeri Kerajaan Aceh, yang isinya sebagai berikut.


Mencukupi kebutuhan sendiri, sehingga tidak bergantung pada pihak luar

Menjalin persahabatan yang lebih erat dengan kerajaan-kerajaan Islam di nusantara

Bersikap waspada terhadap negara Barat

Menerima bantuan tenaga ahli dari pihak luar

Menjalankan dakwah Islam ke seluruh nusantaraRaja-raja Kerajaan Aceh

Berikut ini 35 sultan dan sultanah yang berkuasa menjadi raja Kerajaan Aceh.


Sultan Ali Mughayat Syah (1496-1528 M)

Sultan Salahudin (1528-1537 M)

Sultan Alaudin Riayat Syah al-Kahar (1537-1568 M)

Sultan Husein Ali Riayat Syah (1568-1575 M)

Sultan Muda (1575 M)

Sultan Sri Alam (1575 - 1576 M)

Sultan Zain al-Abidin (1576-1577 M)

Sultan Ala‘ al-Din Mansur Syah (1577-1589 M)

Sultan Buyong (1589-1596 M)

Sultan Ala‘ al-Din Riayat Syah Sayyid al-Mukammil (1596-1604 M)

Sultan Ali Riayat Syah (1604-1607 M)

Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M)

Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M)

Sri Ratu Safi al-Din Taj al-Alam (1641-1675 M)

Sri Ratu Naqi al-Din Nur al-Alam (1675-1678 M)

Sri Ratu Zaqi al-Din Inayat Syah (1678-1688 M)

Sri Ratu Kamalat Syah Zinat al-Din (1688-1699 M)

Sultan Badr al-Alam Syarif Hashim Jamal al-Din (1699-1702 M)

Sultan Perkasa Alam Syarif Lamtui (1702-1703 M)

Sultan Jamal al-Alam Badr al-Munir (1703-1726 M)

Sultan Jauhar al-Alam Amin al-Din (1726 M)

Sultan Syams al-Alam (1726-1727 M)

Sultan Ala‘ al-Din Ahmad Syah (1727-1735 M)

Sultan Ala‘ al-Din Johan Syah (1735-1760 M)

Sultan Mahmud Syah (1760-1781 M)

Sultan Badr al-Din (1781-1785 M)

Sultan Sulaiman Syah (1785-…)

Alauddin Muhammad Daud Syah Sultan Ala‘ al-Din Jauhar al-Alam (1795-1815 M) dan (1818-1824 M)

Sultan Syarif Saif al-Alam (1815-1818 M)

Sultan Muhammad Syah (1824-1838 M)

Sultan Sulaiman Syah (1838-1857 M)

Sultan Mansur Syah (1857-1870 M)

Sultan Mahmud Syah (1870-1874 M)

Sultan Muhammad Daud Syah (1874-1903 M)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © seni budaya - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -